Biografi Pertempuran Kadesh : Chapter 04

Melodies of life. Pertempuran Kadesh (Chapter 04)
Pertempuran : Serangan Het
Ramesses II menggambarkan kedatangannya di medan pertempuran dalam dua prasasti utama yang dia tulis mengenai pertempuran itu. Keduanya berjudul Puisi dan Buletin. Di dalam Puisi tertulis
"Kini, Baginda telah mempersiapkan infantri, kereta perangnya, dan pasukan Sherden Baginda sedang merebut,... pada tahun kelima, musim ketiga, bulan kedua, dan hari kesembilan, Baginda melintasi benteng Sile..infantrinya melintasi jalanan sempit seolah-olah melintasi jalan raya Mesir. Kini setelah beberapa hari berlalu, kemudian Baginda berada di Ramses Meri-Amon, kota yang berada di Lembah Cedar.

Baginda terus bergerak ke arah utara. Setelah Baginda mencapai barisan pegunungan Kadesh, kemudian Baginda terus bergerak maju... dan dia menyeberangi bagian Orontes yang dangkal, dengan divisi pertama Amon (yang dinamai) "Dia Menganugerahkan Kemenangan Kepada User-maat-Re Setep-en-Re. Baginda mencapai kota Kadesh... divisi Amon berarak di belakangnya; divisi Re sedang menyeberangi bagian dangkal sungai itu yang ada di distrik selatan di kota Shabtuna yang berjarak satu iter dari tempat Baginda berada; divisi Ptah berada di sebelah selatan kota Armain; divisi Seth sedang berarak di jalan. Baginda telah membentuk barisan tempur pertama yang terdiri atas semua pemimpin di dalam pasukannya, ketika mereka (masih) berada di pantai di daerah Amaru"

Sementara itu di dalam Buletin tertulis
"Tahun kelima, musim ketiga, bulan ketiga, hari kesembilan, di bawah pimpinan Baginda (Ramesses II)... Sang Raja bergerak ke arah utara, dan Baginda tiba di sekitar sebelah selatan kota Shabtuna"

Ketika Ramesses dan pasukan Mesir bergerak maju kira-kira 11 kilometer dari Kadesh, sebelah selatan Shabtuna, dia bertemu dua orang Shasu (kaum pengembara) yang memberitahunya bahwa bangsa Het ada di "tanah Aleppo, di utara Tunip" 200 kilometer jauhnya, di sana, kata mereka, pasukan Het "(terlalu) takut kepada Firaun, KKK, untuk datang ke selatan". Cerita ini menurut naskah-naskah Mesir, adalah laporan palsu yang diperintahkan oleh orang Het "dengan maksud untuk mencegah pasukan Baginda untuk mempersiapkan diri bertempur melawan musuh dari Hatti." Pengintai Mesir

kemudian kembali ke perkemahan dengan membawa dua tawanan Het yang baru. Ramesses II baru mengetahui keadaan sebenarnya yang sangat berbahaya setelah mata-mata itu ditangkap, dipukuli dan dipaksa mengungkapkan kebenaran di hadapannya. Di bawah siksaan, kelompok mata-mata kedua memberitahukan bahwa seluruh tentara Het dan raja Het sebenarnya sudah dekat

"Ketika mereka dibawa ke hadapan Firaun, Baginda bertanya, 'Siapa kalian?' Mereka menjawab, 'Kami adalah bagian dari pasukan raja Hatti. Dia mengirim kami untuk mematai-matai Anda.' Kemudian Sri Baginda berkata kepada mereka, 'Di mana dia, musuh dari Hatti itu? Aku mendengar dia berada di tanah Khaleb, di sebelah utara...,' Mereka yang berasal dari Tunip menjawab kepada Baginda, 'Lihat! raja Hatti sudah tiba, bersama dengan banyak negeri yang mendukungnya... mereka bersenjata bersama infantri dan kereta perangnya. Mereka telah mempersiapkan persenjataan perangnya. Mereka lebih banyak daripada butiran pasir di pantai. Lihatlah, mereka bersenjata dan bersiap untuk bertempur di belakang kota Kadesh lama"

Dalam ketergesa-gesaannya untuk merebut Kadesh, Ramesses II melakukan kesalahan taktis yang besar. Dia memperlebar jarak antara divisi Amunnya dan divisi lainnya, yaitu Re, Ptah, dan Seth, dengan demikian dia memecah pasukan gabungannya. Ketika mereka diserang oleh pasukan Het, Ramesses II mengeluhkan kegagalan para perwiranya mengirim pengintai untuk menemukan lokasi pasukan Het yang sebenarnya dan melaporkan kepadanya.

Sang Firaun dengan cepat mengirim utusan untuk mendesak dipercepatnya kedatangan divisi Ptah dan Seth, yang masih agak jauh di seberang sungai Orontes. Akan tetapi sebelum Ramesses dapat mengatur pasukannya, kereta-kereta perang Muwatili menyerang divisi Re, yang kepergok di medan terbuka dan nyaris dihancurkan. Sebagian orang yang selamat melarikan diri ke perkemahan Amun, tetapi mereka dikejar oleh pasukan Het.

Kereta perang Het menerobos dinding perisai perkemahan Amun dan memulai sergapan mereka. Hal ini juga menimbulkan kepanikan di antara pasukan Amun. Akan tetapi, momentum serangan Het sudah mulai berkurang, karena rintangan dan penghalang di perkemahan yang besar tersebut memaksa banyak kerata perang Het memperlambat serangan mereka; beberapa terbunuh ketika kereta perang mereka terbentur.

Dalam naskah Mesir mengenai pertempuran ini, Ramesses menceritakan bahwa dirinya ditinggalkan sendirian dan dikelilingi oleh musuh
"...Tidak ada perwira bersamaku, tidak ada sais kereta perang, tidak ada prajurit dari pasukan, tidak ada pembawa perisai... Aku berada di hadapan mereka seperti Seth dalam monumennya"

Sang Firaun kini harus melakukan pertarungan mati-matian untuk mempertahankan nyawanya. Dia lalu berseru kepada dewa Amun dan bertempur untuk menyelamatkan diri. Naskah Mesir kuno menceritakan bahwa Ramesses II seorang diri berhasil mengalahkan para penyerangnya dan kembali ke barisan Mesir. Dikisahkan bahwa Ramesses berhasil melakukannya berkat bantuan para dewa
"Aku berada di tengah-tengah sekumpulan kereta perang, aku mengobrak-abrik mereka di depan kuda-kudaku"

sumber : Wikipedia bahasa indoesia, ensiklopedia bebas


Related Post:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar