Pertempuran Kadesh (atau Pertempuran Qadesh) adalah pertempuran yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Mesir yang dipimpin oleh Firaun Ramesses II melawan Kekaisaran Het yang dipimpin oleh Muwatalli II.Pertempuran ini terjadi di kota Kadesh di Sungai Orontes, di tempat yang kini menjadi bagian dari Republik Arab Suriah.
Tampilkan postingan dengan label Biografi Pertempuran Kadesh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biografi Pertempuran Kadesh. Tampilkan semua postingan
Biografi Pertempuran Kadesh : Chapter 06
Akhir pertempuran
Keesokan paginya, terjadi lagi pertempuran kedua yang tidak jelas siapa pemenangnya. Menurut laporan Ramesses, Muwatili meminta gencatan senjata, dan dengan demikian pasukan Mesir memperoleh kemenangan dalam pertempuran itu. Akan tetapi hal ini kemungkinan adalah propaganda karena bangsa Het tidak mencatat penyelesaian yang demikian. Catatan dari pihak Het menyatakan bahwa pasukan Mesir terpaksa meninggalkan medan perang dalam kekalahan dan Kadesh tetap dikuasai oleh Het.
Keesokan paginya, terjadi lagi pertempuran kedua yang tidak jelas siapa pemenangnya. Menurut laporan Ramesses, Muwatili meminta gencatan senjata, dan dengan demikian pasukan Mesir memperoleh kemenangan dalam pertempuran itu. Akan tetapi hal ini kemungkinan adalah propaganda karena bangsa Het tidak mencatat penyelesaian yang demikian. Catatan dari pihak Het menyatakan bahwa pasukan Mesir terpaksa meninggalkan medan perang dalam kekalahan dan Kadesh tetap dikuasai oleh Het.
Biografi Pertempuran Kadesh : Chapter 05
Pertempuran : Serangan Mesir
Ramesses kemudian memimpin secara langsung beberapa serangan ke barisan Het bersama pengawal pribadinya, beberapa kereta perang dari divisi Amun, dan orang-orang yang selamat dari divisi Re yang sebelumnya telah dipukul mundur. Dia memanfaatkan kemampuan manuver kereta-kereta perangnya yang lebih unggul serta kekuatan dan jangkauan busur campur Mesirnya, yang memencarkan dan menyerang pasukan kereta perang Het yang kelelahan.
Ramesses kemudian memimpin secara langsung beberapa serangan ke barisan Het bersama pengawal pribadinya, beberapa kereta perang dari divisi Amun, dan orang-orang yang selamat dari divisi Re yang sebelumnya telah dipukul mundur. Dia memanfaatkan kemampuan manuver kereta-kereta perangnya yang lebih unggul serta kekuatan dan jangkauan busur campur Mesirnya, yang memencarkan dan menyerang pasukan kereta perang Het yang kelelahan.
Biografi Pertempuran Kadesh : Chapter 04
Pertempuran : Serangan Het
Ramesses II menggambarkan kedatangannya di medan pertempuran dalam dua prasasti utama yang dia tulis mengenai pertempuran itu. Keduanya berjudul Puisi dan Buletin. Di dalam Puisi tertulis
"Kini, Baginda telah mempersiapkan infantri, kereta perangnya, dan pasukan Sherden Baginda sedang merebut,... pada tahun kelima, musim ketiga, bulan kedua, dan hari kesembilan, Baginda melintasi benteng Sile..infantrinya melintasi jalanan sempit seolah-olah melintasi jalan raya Mesir. Kini setelah beberapa hari berlalu, kemudian Baginda berada di Ramses Meri-Amon, kota yang berada di Lembah Cedar.
Ramesses II menggambarkan kedatangannya di medan pertempuran dalam dua prasasti utama yang dia tulis mengenai pertempuran itu. Keduanya berjudul Puisi dan Buletin. Di dalam Puisi tertulis
"Kini, Baginda telah mempersiapkan infantri, kereta perangnya, dan pasukan Sherden Baginda sedang merebut,... pada tahun kelima, musim ketiga, bulan kedua, dan hari kesembilan, Baginda melintasi benteng Sile..infantrinya melintasi jalanan sempit seolah-olah melintasi jalan raya Mesir. Kini setelah beberapa hari berlalu, kemudian Baginda berada di Ramses Meri-Amon, kota yang berada di Lembah Cedar.
Biografi Pertempuran Kadesh : Chapter 03
Kampanye Kadesh
Pasukan Ramesses menyeberangi perbatasan Mesir pada musim semi pada tahun kelima pemerintahannya dan, setelah berarak selama sebulan, mereka tiba di wilayah Kadesh dari arah selatan.
Raja Het, Muwatili, yang telah mengumpulkan beberapa sekutunya (di antaranya adalah Rimisharriana, raja Aleppo) menempatkan pasukannya di belakang "Kadesh Lama." Akan tetapi Ramesses, karena disesatkan oleh dua orang mata-mata yang tertangkap oleh pasukan Mesir, mengira bahwa pasukan Het masih jauh di Aleppo, sehingga dia memerintahkan pasukannya untuk mendirikan perkemahan
Pasukan Ramesses menyeberangi perbatasan Mesir pada musim semi pada tahun kelima pemerintahannya dan, setelah berarak selama sebulan, mereka tiba di wilayah Kadesh dari arah selatan.
Raja Het, Muwatili, yang telah mengumpulkan beberapa sekutunya (di antaranya adalah Rimisharriana, raja Aleppo) menempatkan pasukannya di belakang "Kadesh Lama." Akan tetapi Ramesses, karena disesatkan oleh dua orang mata-mata yang tertangkap oleh pasukan Mesir, mengira bahwa pasukan Het masih jauh di Aleppo, sehingga dia memerintahkan pasukannya untuk mendirikan perkemahan
Biografi Pertempuran Kadesh : Chapter 02
Latar belakang
Setelah mengusir dinasti ke-15 Hyksos, para penguasa pribumi Kerajaan Baru Mesir menjadi lebih agresif dalam memperoleh kembali kekuasaan mereka atas perbatasan negara. Thutmose I, Thutmose III serta putra dan wali raja Amenhotep II menjalani sejumlah pertempuran dari Megiddo ke utara hingga Sungai Orontes, termasuk konflik dengan Kadesh.
Setelah mengusir dinasti ke-15 Hyksos, para penguasa pribumi Kerajaan Baru Mesir menjadi lebih agresif dalam memperoleh kembali kekuasaan mereka atas perbatasan negara. Thutmose I, Thutmose III serta putra dan wali raja Amenhotep II menjalani sejumlah pertempuran dari Megiddo ke utara hingga Sungai Orontes, termasuk konflik dengan Kadesh.
Biografi Pertempuran Kadesh : Chapter 01
Sumber
Sumber informasi utama tentang peristiwa ini adalah catatan Mesir mengenai pertempuran itu. Mutu umum akurasi dari laporan itu diterima meskipun terdapat sejumlah kesalahan faktual dan propaganda. Sifat bombastis versi Ramesses II sendiri sudah lama diakui. Versi Mesir mengenai Pertempuran Kadesh dicatat dalam dua bentuk utama yang dikenal sebagai Puisi dan Buletin.
Sumber informasi utama tentang peristiwa ini adalah catatan Mesir mengenai pertempuran itu. Mutu umum akurasi dari laporan itu diterima meskipun terdapat sejumlah kesalahan faktual dan propaganda. Sifat bombastis versi Ramesses II sendiri sudah lama diakui. Versi Mesir mengenai Pertempuran Kadesh dicatat dalam dua bentuk utama yang dikenal sebagai Puisi dan Buletin.